Essay Challenge: Kuliah Daring, Masalah atau Solusi?

August,

So, this is my first essay for the "essay challenge" series. Feel free to share your thoughts in the comment box bellow. Stay safe <3

Kuliah Daring, Masalah atau Solusi?

Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei. Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan akhirnya sampailah ke Indonesia. Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru. Awalnya, penyakit ini dinamakan sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) (Susilo, dkk., 2020).

Sudah dua tahun lamanya mahasiswa di Indonesia berkuliah secara daring. Bukan hanya mahasiswa saja, para pelajar dari semua jenjang di negara kita ini juga terpaksa harus menuntut ilmu secara daring. Hal ini disebabkan oleh bencana jahat yang menghantam Ibu Pertiwi. Bencana itu adalah pandemi virus Covid-19.

Untuk berkuliah secara daring tentu merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia, baik bagi mahasiswa maupun bagi dosen. Hal tersebut sekaligus menjadi tantangan bagi pendidikan Indosesia, terutama bagi mereka yang memiliki pengetahuan yang minim tentang teknologi. Tidak sedikit pula mahasiswa yang mengeluh kesulitan untuk menjalani kuliah daring, baik dari segi ekonomi maupun dari segi pemahaman materi.  Jika ditanya-tanya, sebenarnya berkuliah secara daring itu sebuah masalah atau bukan?

Berkuliah secara daring merupakan masalah sekaligus tantangan yang harus dihadapi pendidikan Indonesia. Untuk menghadapinya, tentu kita harus mengenal dan menganalisis permasalahan tersebut. Misalnya pada kasus kesulitan membeli kuota internet bagi pengajar dan pelajar, Kemendikbud mengetahui dan menanalisis permasalahan tersebut kemudian memberikan bantuan kuota internet. Saya yakin, semua tantangan yang kita hadapi pasti mampu kita hadapi jika kita bersatu dan saling membantu. Hal ini juga kembali lagi ke individu dan pribadi masing-masing. Semua itu tergantung dengan bagaimana cara seseorang dalam memandang permasalahan tersebut. Apakah akan memilih mengeluh dan menyerah, atau akan memilih mengatasi masalah dan kelebihan sistem kuliah daring ini, karena pasti selain memiliki kendala, kuliah daring juga memiliki kelebihan seperti waktu belajar yang lebih fleksibel. 

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa mengharapkan ilmu dari perkuliahan sehari-hari tentu belumlah cukup. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencari ilmu melalui sumber-sumber lain, seperti mencari melalui internet, buku di perpustakaan, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan perkuliahan daring. Selain itu,mahasiswa juga jadi lebih punya waktu untuk mengembangkan diri sesuai minat karena sumber belajar saat ini sangatlah banyak. Maka dari itu, untuk berkuliah secara daring ini merupakan masalah yang pasti mampu kita hadapi, semua itu tergantung dan kembali lagi kepada individu dan pribadi setiap orang.

 

                                                    DAFTAR PUSTAKA

Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., dkk. 2020. Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia 7(1). Halaman 45.

 

Komentar