apa mungkin?

SOON ON 2024 heheh

"Kau tak sepenuhnya sendiri

Aku kan selalu ada di sini

Mengapa oh mengapa dirimu

Penuh dengan rasa bimbang"

Ya, lagu band klasik VIERRA tiba-tiba hinggap di telinga Assa yang sedang berdiri di tepi jendela toko buku. Matanya asik menyelidik ke luar, mencari tahu apa yang sedang semesta hadirkan di malam minggu itu. Hujan turun tiba-tiba, dan membuat muda-mudi yang sedang bermalam minggu di angkringan hits di pinggir simpang lima panik. Beberapa pergi berhamburan dengan motor, berusaha menjaga badan mereka tetap kering walaupun rasanya itu mustahil. Beberapa menepi di emperan toko, hal yang lebih mungkin berhasil menjaga badan mereka tetap kering. Aroma petrichor dan suasana angkringan itu sungguh tidak asing bagi Assa, iya, dia teringat malam-malam saat dia menghabiskan waktunya dengan Galang. Saat dia berdebat mobil warna apa yang akan lewat berikutnya, saat Galang dengan ke-nekad-annya berteriak dan membuat semua orang yang berhenti di bangjo memandangnya sinis, mungkin menganggap Galang sudah gila, dan saat hal-hal "gila" lain yang pernah mereka lakukan di tempat itu. 

Kini Assa hanya bisa tersenyum dan memeluk dirinya sendiri dari toko buku di seberang jalan. Bibir mungil Assa tanpa sadar mengurai senyum ketika mengingat nama Galang.

Apa mungkin selama ini dia benar-benar ada untukku?

Apa mungkin? Atau memang semesta menghadirkan sosok sesempurna dia hanya untuk membuatku belajar?

Hal ini sangat menyeramkan, bahkan lebih menyeramkan dari apa yang ada dalam bayangku.

Oh Tuhan, apa yang kurang dari dirinya? Apa yang telah membuatku mencari sosok lain?

Apakah selama ini akulah yang tidak pernah merasa cukup dengan dirinya? 

 

Komentar