everybody has a chapter they don't read out loud

Hei,

Hari ini hari rabu, hari angka sedunia (kalkulus dan aljabar linier boss), bener-bener hari yang menguras otak. Tapi juga aku bersyukur karena dikelilingi orang-orang yang sangat baik.

everybody has a chapter they don't read out loud"

Just remembering, one of my friends came to me, he was crying, and he told me about his personal problem, problem that he said he had promised not to tell anyone else. Also the problem that made him break his promise. But its totally fine, TOTALLY.

Dia berkata, masalah ini juga merupakan masalah yang sering mengganggu pikirannya, bahkan ketika dia harus berkecimpung dengan tugas-tugas dan ujian-ujian.

dan, its really break my heart too, melihat dia yang biasanya terlihat selalu bahagia, melihat dia yang punya teman-teman yang baik, melihat dia hebat dalam hal yang aku senangi juga, melihat dia, orang yang aku pikir punya kehidupan yang sempurna, orang yang bahkan aku pernah berpikir untuk iri kepadanya, menangis karena masalah yang sungguh berat.

Aku jadi berpikir, memang syair, "everybody have their own problem" bukan bualan semata.

Aku jadi malu karena pernah merasa menjadi orang paling menderita sedunia. 

Dan juga, berpikir bahwa, engga apa-apa untuk rehat dulu ketika ada masalah, dan yakinlah kita engga pernah sendiri. Kita engga pernah sendiri. Pasti ada orang-orang yang sayang tulus ke kita, orang yang siap mendengar setiap keluh kesah kita tanpa menghakimi, tanpa menyalahkan, hanya mendengarkan.

"Its oke, temanku. Menangislah, U have me." kata seorang teman di buku yang pernah aku baca.

 

Komentar